Ketika hendak membangun instalasi saluran air, pipa PVC dan uPVC kerap dijadikan sebagai andalan. Kedua jenis pipa tersebut merupakan pipa plastik yang terbuat dari polyvinyl chloride, biasa dipakai dalam aplikasi konstruksi. Meski sekilas tampak serupa, namun cara produksinya ternyata berbeda sehingga karakteristiknya pun tidak sama persis. Oleh karena itu, yuk intip beda pipa PVC dan uPVC sebelum menggunakan.
Persamaan dan Perbedaan PVC dengan uPVC
baca juga: Kenali 5 Jenis Pipa Pembuangan Limbah dan Fungsinya Agar Tidak Salah Pilih
1. Bahan yang Digunakan
Di awal sudah disinggung bahwa PVC dan uPVC sama sama terbuat dari bahan polyvinyl chloride. Namun perlu diketahui bahwa huruf ‘u’ pada uPVC merupakan singkatan dari unplasticized. Sehingga jenis pipa tersebut tidak mempunyai tambahan plasticizer, sementara PVC mengandung ftalat dan BPA (Bisphenol A) yang keduanya adalah jenis plasticizer.
Tujuan dari penambahan zat aditif berupa plasticizer pada PVC sendiri agar produk yang terbentuk mempunyai sifat lentur atau fleksibel. Jadi pipa uPVC umumnya mempunyai bentuk yang lebih kaku dan keras bila dibandingkan pipa PVC. Sebab tambahan plasticizer membuat benda menjadi tidak rigid dan bersifat lentur.
2. Daya Tahan
Beda pipa PVC dan uPVC juga terdapat pada daya tahannya. Karena sifatnya lebih keras dan kokoh, umumnya uPVC jauh lebih tahan lama. Meski begitu, umumnya baik pipa PVC maupun uPVC mampu menawarkan daya tahan hingga lebih dari 50 tahun lamanya. Bahan polyvinyl chloride memang dapat bertahan dengan baik terhadap berbagai paparan bahan kimia, oksidasi, serta sinar matahari.
3. Resistensi Panas
Sama sama mempunyai daya tahan yang baik terhadap sinar matahari, bahan PVC dan uPVC tetap memiliki perbedaan terkait resistensi panas. Dimana uPVC umumnya ideal untuk instalasi saluran air panas karena bisa bertahan pada tekanan suhu tinggi. Sedangkan PVC jauh lebih cocok jika digunakan untuk sistem air dingin.
Melihat beda pipa PVC dan uPVC dari resistensi panasnya, bukan berarti pipa PVC lantas tidak bisa digunakan untuk instalasi saluran air panas. Anda masih bisa menggunakannya untuk instalasi air panas rumah tangga. Sebab resistensi panas pipa PVC adalah 140°F, dan ukuran tersebut sama dengan suhu air panas yang banyak digunakan di rumah rumah.
4. Penggunaan
Dengan beberapa perbedaan yang telah disebutkan pada poin poin sebelumnya, penggunaan pipa PVC dan uPVC pun dapat berbeda antara satu sama lain. Selain digunakan dalam aplikasi perpipaan seperti pipa ledeng, pipa uPVC banyak dipakai untuk saluran pembuangan limbah serta pipa drainase eksterior. Mengingat bahwa karakteristiknya yang baik dalam berbagai suhu dan tahan erosi kimia.
Selain itu, pipa uPVC mempunyai dinding bagian dalam yang jauh lebih halus untuk mendorong aliran air. Sementara itu, pipa PVC sering dimanfaatkan sebagai pengganti pipa tembaga atau aluminium dalam sistem sirkulasi pipa, irigasi, dan kolam. Pasalnya bentuknya tidak kaku dan mudah untuk dipotong.
Pipa PVC dan uPVC di Tengah Masyarakat
Setelah mengetahui perbedaan pipa PVC dan uPVC, anda mungkin merasa jika membedakannya akan mudah. Namun jangan salah, karena penggunaan nama PVC dan uPVC di tengah masyarakat terkadang tidak absolut. Yang dimaksud di sini adalah banyak pipa PVC yang dijual di pasaran sebenarnya adalah pipa uPVC, karena terbuat dari senyawa polyvinyl chloride tanpa plasticizer.
Hampir semua orang menyebut pipa polyvinyl chloride tanpa plasticizer tersebut dengan nama pipa PVC, sehingga tidak ada beda pipa PVC dan uPVC. Maka dari itu, anda perlu memastikan spesifikasi pipa terlebih dahulu sebelum menggunakannya. Selain itu, pembuatan pipa dengan standar yang berbeda umumnya akan mempengaruhi karakteristiknya.
Demikian pembahasan mengenai perbedaan antara pipa PVC dan uPVC. Kedua jenis pipa ini banyak digunakan untuk saluran air, namun bisa juga dipakai untuk berbagai alternatif kebutuhan lainnya. Anda dapat menyesuaikan jenis pipa yang dipilih terhadap instalasi yang hendak dibuat. Asalkan memilih kualitas terbaik, baik itu pipa PVC maupun uPVC bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama.
